Salah satu masalah yang rutin terjadi di musim penghujan adalah perihal banjir, tidak terkecuali apa yang terjadi di warga Keluarahan Mojo, Kecamatan Gubeng.
”Tiap hujan wis mesti Banjir Pak, bertahun-tahun, kayaknya pembangunan box culvert di tengah kota ndak berdampak pada kami, mosok ngene-ngene terus Pak”, keluh Pak Agus, salah satu warga RW 07 Kel. Mojo, kepada Fatkur Rohman, Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya dalam cangkrukan santai di salah satu gang kampung, 07 Nopember 2020.
Mereka menduga pemerintah kota Surabaya saat ini tidak memiliki peta jalan (road map) penanggulangan banjir di tingkat Kelurahan, disconnect antara satu kelurahan dengan kelurahan lain, satu RW dengan RW yang lain, saluran air primer tidak terhubung dengan permukiman.
”Sampai kapanpun yo ora selesai Pak urusan banjir iki nek master plan drainase ndak nyentuh kampung, makanya saya senang dan mendukung 100% program Pak Machfud Arifin–Mujiaman, Paslon No. 2, bahwa bangun kota itu yo dari kampung, ojo mung nang tengah-tengah terus”, tambah Yadi, pengurus kampung di RW 7.
Fatkur kemudian menjelaskan bahwa memang benar bahwa guna mencegah banjir sedini mungkin, DPRD Kota Surabaya sebenarnya sudah lama mendesak Pemkot Surabaya segera miliki Road Map Penanggulangan Banjir hingga level Kelurahan. Dan Master Plan Drainase Kota Surabaya untuk saluran air sudah seharusnya tidak hanya fokus pada saluran primer dan sekunder tapi juga pada saluran tersier atau saluran lingkungan.
Bahkan Fatkur sudah pernah menyampaikan ini dua tahun yang lalu, dan bahkan juga pernah mengusulkan ada pilot project, misal Kelurahan Mojo, namun sampai sekarang belum jalan.
Inilah salah satu yang menjadi keprihatinan Pak MA, dengan semangat memulai pembangunan dari kampung, beliau terpanggil dan siap menjadi Walikota Surabaya dan bukan walikota golongan tertentu, artinya apa? semua kampung, semua RT/RW dipikirkan oleh beliau.
Program 150 juta / tahun / RT juga menjadi diskusi hangat dalam cangkrukan santai yang menghadirkan sekitar 15 pengurus inti kampung dari unsur RT, PKK, Lansia, Bu Mantik, pengajian dan Karang Taruna.
”Tolong sampaikan ke pak MA dan Pak Mujiaman ya pak, kami warga RW 7 siap memenangkan beliau di 09 Desember, program 150 juta / RT / Tahun ini tolong benar-benar nanti diimplementasikan, yang dipilih warga itu kami Pak, para Ketua RT, kamilah yang berhadapan dengan warga kalau ada apa-apa”, pungkas mereka.